Jumat, 22 Oktober 2010

Keong Racun yang Beracun


Kemarin malam selepas isya' saya jalan-jalan ke Bazar bersama kawan kos saya, Huzn. memang di daerah tempat tinggal kami ini sering sekali ada bazar keliling yang menjual aneka kebutuhan sehari-hari mulai pakaian, perabot plastik, aneka makanan dan jajanan, sampai aneka sepatu yang lucu-lucu. Pikir saya: Lumayan lah buat "buang stress" setelah 5 hari didera pekerjaan kuliah yang gak habis-habis.

Belum juga semua kios saya jelajahi, saya sudah dibikin heran setengah mati. Bukan sesuatu yang luar biasa sebenarnya, bahkan saya jadi agak bertanya-tanya karena fenomena ini justru ditanggapi dingin oleh masyarakat. Yang saya maksud adalah fenomena KEONG RACUN!!! Anda tentu sudah hafal di luar kepala lirik lagu dangdut yang fenomenal ini. Anda tentu juga sudah tahu kalau lagu seperti ini tidak seharusnya didengar oleh anak-anak. Seandainya ada orang memutar lagu ini di warung-warung kopi tentu saya tak akan heboh, tapi yang saya lihat justru sebaliknya. Lagu ini diputar disebuah stan mainan anak, bukan hanya sekali tetapi diulang terus menerus.

Astaghfirullah, saya yang belum punya anak saja merasa kasihan dengan anak-anak yang bermain di tempat tersebut. Miris rasanya, lagu-lagu amoral seperti itu terus menghinggapi telinga anak-anak bangsa ini. Sungguh, keong racun benar-benar beracun. (rad)

0 komentar:

Posting Komentar